Bangsa yang paling ditakuti oleh seluruh bangsa yang ada di dunia ini sebenarnya adalah bangsa Indonesia, sebab bangsa ini memiliki potensi kehebatan yang luar biasa… maka selama ini Indonesia selalu diganggu, diobok-obok dengan berbagai cara dari yang halus sampai yang paling halus agar kisruh di antara sesama anak bangsa.
Rakyat dari bangsa Indonesia ini, dalam hal ini khususnya yang dikategorikan sebagai rakyat kecil atawa rakyat jelata, mempunyai kekuatan yang tidak dimiliki oleh bangsa manapun di dunia, yaitu KUAT MENDERITA. Ada atau tidak ada pemerintah, sama saja bagi mereka. Adanya pemerintah, malah merepoti bagi mereka, bagaimana tidak ? Urusan KTP saja susah.
Bayangkan…
Hanya bermodal keplokan / bertepuk tangan sambil menggumam tidak jelas (bukan bernyanyi) di samping mobil di simpang jalan yang ada traffic light-nya saja, BISA HIDUP. Tentu saja tidak usah mendebat seberapa derajat kehidupan yang mereka jalani, yang utama mereka tetap bisa hidup walaupun TIDAK dipelihara oleh Negara sebagaimana yang diamanatkan undang-undang dasar Negara.
Di kamar kos-kosan kecil di daerah Surabaya Utara, sang suami berprofesi sebagai penarik becak, isterinya tidak bekerja, ternyata anaknya 10 kecil-kecil semua, akhirnya anak yang terkecil yang baru lahir diminta dan dirawat seseorang di Bojonegoro, 3 kakaknya diambil oleh salah satu yayasan sosial di Surabaya Selatan. Mereka BERANI HIDUP. Tentu saja tidak usah mendebat seberapa kualitas kehidupan yang mereka jalani.
Suami berprofesi sebagai penjual, sang isteri bekerja di sebuah toko usaha jasa, bertempat tinggal di sebuah kamar kos dengan satu anak seusia SD. Pendapatan suami tidak tetap, pendapatan isteri tujuh ratus ribu rupiah, yang lima ratus ribu rupiah dipergunakan untuk mencicil sepeda motor. BERANI KREDIT.
Seorang laki-laki dengan pekerjaan yang serabutan yang tentu saja penghasilan tidak tetap, ternyata isterinya tiga ha… ha… ha… yang ini sih berani menyengsarakan orang lain namanya, KOPLAK !!!
Masih banyak contoh lain, dalam ketakberdayaan mereka terus berjuang dengan cara sebisanya dan hasil seadanya yang tentu saja jauh dari cukup apalagi layak.
Maka kalau di belahan dunia lain banyak negara yang kolaps karena krisis ekonomi, Indonesia tidak sampai mengalami hal yang demikian itu. BUKAN karena pemerintahnya hebat dalam mengendalikan faktor-faktor perekonomian negara, tetapi semata-mata karena sebagian besar rakyatnya KUAT MENDERITA. Satire.
Seandainya ada embargo terhadap Indonesia sekalipun, kemungkinan tak akan berpengaruh. Menyerbu Indonesia secara terang-terangan pun, masih berpikir ulang, karena kekuatan untuk menderita itu pasti akan memunculkan militansi di saat keadaan memang mengharuskan demikian.
Hal lain yang merupakan kekuatan bangsa ini selain kekuatan untuk menderita adalah KEKUATAN MEMAAFKAN, tetapi maaf saya benar-benar tidak paham apakah memafkan ini karena benar-benar rela memafkan atau hanya karena sikap acuh alias tak peduli sekaligus daya ingat yang pendek ?
Bayangkan…
Pemerintah menaikkan tarif dasar listrik, BBM yang kemudian pasti diikuti kenaikan harga bahan pokok lain yang sangat berimbas pada rakyat kecil. Tapi mereka paling misuh-misuh sebentar saja, kemudian melanjutkan hidupnya lagi seakan tak ada masalah bagi mereka. Entah karena sudah memaafkan pemerintahnya atau karena apatis sebab berteriak sekeras apa pun percuma atau bisa juga karena mudah lupa, sebab memang oleh pemerintahnya dibiasakan lupa. Kalau ada suatu hal yang menjadi sorotan, pasti akan ada hal lain yang mengalihkan hal yang sebelumnya menjadi sorotan itu.
Belanda menjajah bangsa ini kurang lebih [sesuai data di buku sejarah SD] tiga ratus lima puluh tahun. Adakah rakyat bangsa ini yang kemudian membenci Belanda hingga kini ? Mungkin tak ada. Bahkan sebaliknya, orang-orang Belanda yang pernah ke Indonesia itulah yang sering kangen dengan Indonesia. Mereka sering bernostalgia di Indonesia. Bahkan Belandalah yang ngopeni jejak-jejak sejarah Indonesia, lengkap ada di museum maupun perpustakaannya.
Masih banyak contoh lain tentang pemaafnya bangsa ini atau mungkin ketakpeduliannya atau juga mungkin pendeknya ingatannya.
Ada lagi satu hal yang membuat keder yaitu DARAH DINGIN alias RAJA TEGA yang membuat bangsa lain takut.
Bayangkan…
Karena cemburu saja, seorang suami pun demikian sebaliknya bisa memutilasi pasangannya dengan tenang.
Hidup dalam kekurangan, keterasingan dan keterpurukan memunculkan orientasi yang berbeda dalam interaksi sosial, hingga sesuatu yang dianggap mengancam dirinya ditanggapi dengan ketegaannya untuk menghilangkan nyawa sekaligus menjadikannya sebagai santapan perut. Kanibal. Yang menjadi perhatian khalayak seperti kasus S*****O.
Tak jauh dari kondisi di atas, seseorang bisa terperangkap, hidup dalam ilusinya sendiri yang dianggapnya sebagai kebenaran. Maka saat ada yang mengusik kedamaian dirinya dalam khayalannya itu, tak segan akan langsung dijagal, seperti kasus yang terkenal dengan sebutan jagal R***N.
Negara lain akan lebih ngeri lagi kalau sempat menyaksikan rekaman video berbagai kasus konflik horizontal yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia seperti di Sampit atau yang terakhir ini mencuat yaitu Mesuji. Belum lagi kasus dukun santet dan ninja beberapa tahun yang lampau.
Hebat bukan ???
Referensi: www.facebook.com/notes/firliana-putri/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar